Makna dibalik gerakan dan ucapan dalam sholat
1. Menghadap Kiblat
Menghadap ka’bah ketika
sholat merupakan salah satu perintah Allah SWAT. Ka’bah merupakan banguna
pertama kali yang didirikan di bumi sebagai tempat beribadah dan menghadap
kepada Allah SWT.
Sebenarnya asal kewajiban
untuk menghadap (tawajjuh) adalah
kepada Allh SWT. Sedangkah ka’bah hanya merupakan simbol saja. Karena ada
hikmah yang tersirat dalam perintah tsb. Diantara hikmah menghadap ka’bah adlah
supaya orang tersebut dapat lebih konsentrasi, lebih khusyu’ dan hatinya
terpusat. Baca selengkapnya>>
2. Takbiratul Ihram.
Takbiratul ihram ketika sholat merupakan isyarat akan lebih pentingnya seseorang menghadap Allah AWT dari pada sibuk dengan urusan duniawi. Karenanya seorang hamba akan lebih memilih bertemu dengan Allah SWT, bermunajat kepada-Nya, dan tidak hanya menyibukkan dirinya dengan urusan dunia. Sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah SWT :
“ Sedangkan menyebut kepada Allah (shalat) itu lebih besar pahalanya.”(QS .al-Ankabut:45)
Maka kesesuaian antara hati dan lisan seseorang, merupakan penyaksian terhadap Dzat yang Maha Besar yang harus dilakukan. Sebagaimana pernah ditegaskan oleh Syaikh al-Makky dalam kitabnya Quutu al-Quluubi fii Muamalati al-Mahbubi tentang arti dari ayat diatas, beliau berkata : Baca selengkapnya>>
3. Berdiri dan Meletakkan Tangan Kanan di Atas Tangan Kiri
Berdiri seorang mukmin
dihadapan Allah SWT dengan meletakkan tangan kanannya diatas tangan kiri itu
menunjukkan sifat tawadhu’, khusu’, rendah hati, dan tidak sombong di hadapan
Dzat Yang Mulya dan Maha Kuasa.
Ia juga menunjukkan bahwa mushalli mengagungkan
Allah, takut kepada-Nya dan mengakui akan banyaknya kekurangan serta dosa-dosa
yang yang diperbuatnya. Baca selengkapnya>>
4. Ruku’ dan Berdiri dari Ruku’
Ruku’ merupakan salah satu
gambaran perintah Allah SWT. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah
SWT :
“Wahai orang yang beriman
ruku’lah dan sujudlah.”(QS.al Hajj:77)
Ruku’ merupakan ibadah yang
menggambarkan sifat tawadhu dan tunduknya seorang hamba kepada Allah SWT. Khudhu’(tunduk)
yang sempurna ketika ruku’ adalah hati yang tunduk kepada Allah SWT dan meras
rendah di hadapan-Nya baik batin maupun zahirnya. Baca selengkapnya>>
5. Rahasia Sujud
Setelah mushalli melakukan
ruku’ dan berdiri dari ruku’, maka ia kemudian membaca takbir untuk bersungkur
sujud kepada Allah SWT dengan keadaan yang sempurna. Sujud merupakan tingkatan
khudu’ yang paling agung dan puncak dalam ibadah.
Dalam sujud itulah
terkumpul menjadi satu pengakuan kekurangan dan kelemahan jiwanya, kesempurnaan
Tuhan dan keluhuran-Nya, maka mintalah pada waktu itu, apa yanh dikehendakinya,
maka Allah akan mengabullkan doanya. Baca selengkapnya>>
6. Tasyahhud
Setelah mushalli melakukan
ruku’, sujud, bacaan, tasbih dan takbir secara sempurna maka dianjurkan baginya
untuk duduk dalam akhir shalatnya dengan duduk yang lebih khusu’, rendah hati
dan tenang dalam posisi duduk berlutut dengan membaca kalimat tauhid.
Doa yang terakhir dibaca
ketika shalat ini dinamakan dengan doa at-tasyahhud, untuk memperbarui ikatan
keimanan kepada Allah sebelum berpalingnya seseorang dari sholatnya. Dalam tasyahhud
ini, bacaan shalawat dan slam dikumpulkan menjadi satu karena ada perintah dari
Allah SWT kepada hamba-Nya agar membaca shalawat dan salam kepada Nabi saw,
sebagaimana di tegaskan dalam firman-Nya : Baca selengkapnya>>
Pembagian Tingakatan Shalat
menutut Ibnu al-Qayyim al-Jauziyyah ra. klik di sini
Referensi : Misa Abdu, Menjernihkan Batin dengan Shalat Khusyu', 2002, Mitra Pustaka, Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar