Keindahan
& Keuntungan Shalat Malam
Janji Allah Swt Bagi yang Melaksanakan Shalat Tahajud. Shalat malam adalah shalat
yang posisinya sangat sentral diantara shalat sunah lainnya. Rasulullah Saw. Pernah
ditanya, “Shalat apakah yang lebih utama setelah shalat lima waktu,” Beliau
dengan tegas menjawab, “Shalat malam!” (HR Muslim).
Beberapa keutamaan yang
didapat oleh para penikmat shalat malam. Diataranya adalah
- Tercatat sebagai orang yang baik dan berhak mendapatkan anugerah rahmat-Nya. (QS Adz-Dzariyt [51]: 15-18)
- Mendapatkan penyempurnaan atas kekurangan dalam ibadah wajibnya sehingga bisa menempati derajat yang terpuji (QS Al-Isra’[17]: 79).
- Mendapatkan pujian dari Allah Swt (QS Al-Furqan[25]: 63-64).
- Dipersaksikan sebagai orang yang beriman (QS As-Sajadah[32]: 16).
- Dibedakan derajatnya dengan yang malas (QS Az-Zumar[39]: 9).
Abdullah bin Amr bin Al—‘Aish
r.a. berkata, Rasulullah Saw. Berakat kepadaku, “Abdullah, kau jangann seperti
Fulan yang pernah mendirikan shalat malam kemudian meninggalkanya,” (HR
Bukhari-Muslim).
Salman Al-Farisi
meriwayatkan, Rasulullah Saw. Bersabda, “Kerjakanlah shalat malam, sebab itu
adalahh kebiasaan orang-orang soleh sebelum kamu, jalan mendekatkan diri kepada
Tuhan, penebus kejelekan-kejelekan, pencegah dosa, serta penghalau penyakit.”
Salim bin Abdullah bin
Umar r.a bercerita kepada Hafshah r.a., istri Rasulullah Saw. “Biasanya jika seseorang
bermimpi saat Nabi Saw. masih hidup , dia menceritakannya kepada beliau. Aku berharap
dapat bermimpi sehingga bisa menceritakannya kepada beliau. Saat masih muda,
aku punya kebiasaan tidur di Masjid. Suatu waktu aku bermimpi seakan-akan dua
malaikat memegangku dan membawaku ke neraka yang ternyata dibangun seperti
sumur dan memiliki tanduk. Lalu di dalamnya terdapat sejumlah orang yang
kukenal. Maka akupun berkata, ‘Aku berlindung kepada Allah Swt. Dari neraka.’
Aku bertemu dengan malaikat lain yang berkata kepadaku, ‘jangan takut.’”
Cerita ini lalu
disampaikan oleh Hafshah kepada Nabi Saw., beliau bersabda, “Sebaik-baik
laki-laki adalah Abdullah ketika mau shalat malam.” Setelah itu, ia hanya tidur
sebentar di malam hari.
Abu Hurairah r.a.
meriwayatkan Nabi Saw. bersabda, “Setan
akan mengikat tengkuk kalian yang tidur dengan tiga ikatan. Ia menepukkan pada
setiap ikatan; ‘Bagimu malam yang panjang, maka tidurlah.’ Apabila ia bangun
dan berzikir mengingat Allah Swt., maka terbukalah satu ikatan. Apabila ia
berwudhu, terbuka pula satu ikatan. Apabila ia shalat, terbukalah satu ikatan
lagi. Maka di pagi hari ia segar dan bersemangat. Jika tidak, niscaya di paggi
hari hari perasaannya buruk dan malas.”
Abu Hurairah r.a. meriwayatkan Rasulullah Saw. bersabda, “Tuhan kita turn setiap malam ke langit
dunia pada sepertiga malamterakhir, dan berfirman, ‘Siapa yang berdo’a
kepada-Ku, pasti Aku kabulkan, siapa yang memohon kepada-Ku pasti Aku beri, dan
siapa yang memohon ampun epada-Ku, pasti Aku ampuni”. (HR Al-Jama’ah).
‘Amr bin Al-‘Ash
meriwayatkan Rasulullah Saw. bersabda, “Sedekat-dekat
hamba kepada Allah Swt. Adalah pada tengah malam yang terakhir. Apabila engkau
bisa termasuk golongan orang-orang yang berzikir mengingat Allah Swt. Pada saat
itu, maka lakukanlah.” (HR Al-Hakim).
Abu Hurairah r.a.
meriwayatan Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila
seseorang membangunkan istrinya pada waktu malam, lalu keduanya shalat dua
rakaat, maka mereka tercatat dalam golongan orang0orang yang selalu berzikir,” (HR
Abu-Daud).
Referensi
: M.Abd.Syukur, M.Muslih Aziz, M.Syamsul Yakin (2007), 7 Sunnah Harian
Nabi Saw. Menjadikan Hidup Lebih Bermakna dengan Amalan Sederhana, PT
Mizan Publika, Jakarta Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar