Hal - Hal Yang Harus Anda Tahu Supaya Berkah Sedekah Tidak Sirna
Hal - Hal Yang Harus Anda Tahu Supaya Berkah Sedekah Tidak Sirna dan Orang Yang Paling Utama Mendapatkan Sedekah
Sudah berapa kali anda bersedekah hari ini? Tapi apakah anda tahu bahwa berkah sedekah dapat sirna? Sudah tepatkah anda memberikan sedekah kepada seseorang? Lalu siapa yang paling berhak mendapatkan sedekah? Berikut penjelasan dari pertanyaan - pertanyaan itu.
Menurut Al-Quran, berkah sedekah dapat sirna jika orang yang bersedah mengungkit-ungkit dan selalu menyebut-nyebut sedekah itu di depan umum. Atau karena proses pemberian sedekah disertai dengan tindakkan yang menyakiti hati penerimanya. Sedekah menjadi tidak bernilai dan bahkan menjadi bumerang yang membahayakan seseorang jika disertai rasa riya, yakni memamerkan sedekah didepan publik supaya dipuji dan disebut sebagai dermawan. Dalam surah Al-Baqarah ayat 264, Allah Swt. mengumpamakan sedekah yang disertai kata-kata kasar yang menyakitkan, atau karena riya bagaikan batu licin yang ada debunya. Ketika dilanda hujan lebat batu itu kembali licin, tiada lagi bekas-bekas debunya. Artinya, berkah dan pahala sedekah itu sirna.
Menurut Al-Quran, berkah sedekah dapat sirna jika orang yang bersedah mengungkit-ungkit dan selalu menyebut-nyebut sedekah itu di depan umum. Atau karena proses pemberian sedekah disertai dengan tindakkan yang menyakiti hati penerimanya. Sedekah menjadi tidak bernilai dan bahkan menjadi bumerang yang membahayakan seseorang jika disertai rasa riya, yakni memamerkan sedekah didepan publik supaya dipuji dan disebut sebagai dermawan. Dalam surah Al-Baqarah ayat 264, Allah Swt. mengumpamakan sedekah yang disertai kata-kata kasar yang menyakitkan, atau karena riya bagaikan batu licin yang ada debunya. Ketika dilanda hujan lebat batu itu kembali licin, tiada lagi bekas-bekas debunya. Artinya, berkah dan pahala sedekah itu sirna.
Kalau begitu, bagaimana
bersedekah yang paling utama? Ikuti tuntunan Rasulullah Saw. jika tangan kanan
memberi, tangan tidak perlu tahu. Dan satu hal yang tidak kalah penting yaitu
keikhlasan. Lalu pertanyaan selanjutnya, kepada siapa besedekah itu yang paling
utama?
Pertama, adalah anak-anak
yatim. Jelas mereka adalah hamba Allah yang senantiasa mengalami kesulitan
selama belum dewasa dan belum bisa hidup mandiri. Mereka adalah titipan Allah
kepada hamba lainnya yang mampu dan berkewajiban menafkahi anak-anak yatim.
Kedua, adalah fakir
miskin. Mereka kaum lemah yang memerlukan uluran tangan agar mereka mampu mandiri.
Dan diharapkan jika mereka sudah mampu, kelak mereka juga akan melakukan hal
yang sama yaitu bersedekah. Sehingga akan tercipta suatu keadaan yang harmonis,
dimana seseorang yang mampu untuk menolong mau menolong orang yang membutuhkan
pertolongan.
Ketiga, adalah janda dan
lansia. Keduanya nyaris memiliki persoalan yang sama. Para janda kehilangan tulang punggung, yang selama ini
menjadi tumpuan. Sehingga, perlu mendapatkan pertolongan agar ia terbebas dari
kesulitan dan mampu untuk hidup mandiri. Sedangkan para lansia, mereka telah
kehilangan masa produktifnya. Tenaganya tak lagi seperti dulu untuk bisa
mencari rezeki sendiri.
Referensi : M.Abd.Syukur, M.Muslih Aziz, M.Syamsul Yakin (2007), 7 Sunnah Harian Nabi Saw. Menjadikan Hidup Lebih Bermakna dengan Amalan Sederhana, PT Mizan Publika, Jakarta Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar